Forum Field Day (FFD) atau Hari Temu Lapang Petani di Kelurahan Kendo, Kecamatan Raba oleh Dinas Pertanian KOTA BIMA

Kegiatan Forum Field Day (FFD) atau Hari Temu Lapang Petani di Kelurahan Kendo, Kecamatan Raba. adalah Kegiatan Dinas Pertanian Kota Bima untuk mendukung pertanian rendah karbon kegiatan ini juga bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menekan emisi gas rumah kaca melalui praktik pertanian berkelanjutan . Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, didampingi Kepala Seksi Penyuluh Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Yuwan Fanata Panjo, S.P, serta unsur pemerintah daerah dan masyarakat tani.

Pada pidatonya pak Walikota berpesan bahwa “Hari ini kita tidak hanya bicara panen atau produktivitas, kita sedang bicara tentang masa depan bumi. Tentang bagaimana kita tetap menjadi penyangga pangan, tanpa harus menjadi penyumbang krisis iklim,” 

Ia juga mengajak para petani untuk mulai melakukan langkah kecil seperti mengelola limbah organik menjadi kompos, menerapkan sistem tanam jajar legowo, mengurangi pembakaran jerami, serta mengadopsi pola tanam dan irigasi hemat air.

Dalam forum terbuka yang berlangsung hangat, para petani menyampaikan sejumlah keluhan dan aspirasi, khususnya berkaitan dengan infrastruktur irigasi: Parit tersier yang mengalami pendangkalan, DAM atau bendungan yang tertimbun tanah dan kerikil, serta Pintu-pintu air yang rusak dan tidak lagi berfungsi dengan baik.

Wali Kota menegaskan bahwa semua aspirasi tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bima dan akan ditindaklanjuti bersama pihak-pihak terkait.

 “Kami tidak datang untuk mendengar pujian, tapi justru ingin mendengar keluh kesah. Karena di situlah kerja kami dimulai,” tegasnya.

Wali Kota juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani dan penyuluh yang tetap teguh dan semangat mengabdi di sektor pertanian meskipun menghadapi banyak keterbatasan.

 “Saya tahu menjadi petani bukan pekerjaan mudah, tapi saya percaya, menjadi petani adalah pekerjaan yang sangat mulia,” tuturnya dengan penuh empati.

Kepada para penyuluh pertanian, Wali Kota juga menitipkan harapan besar agar terus menjadi jembatan antara ilmu dan praktik, mendampingi petani dalam menghadapi perubahan zaman dan tantangan iklim.

Melalui kegiatan FFD ini, Wali Kota Bima mendorong agar terbentuk gerakan pertanian dari bawah, dari desa, dari kebun dan sawah, yang bergerak menuju pola tanam yang lebih hijau dan lebih ramah lingkungan.

 “Masa depan tidak ditentukan oleh mereka yang banyak bicara, tapi oleh mereka yang mau bertindak, sekecil apa pun langkahnya,” tandas Wali Kota dalam penutup sambutannya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara petani, pemerintah, penyuluh, akademisi, dan semua pihak demi mewujudkan Kota Bima yang tangguh, mandiri, dan rendah karbon. ***